Tragis 3 Balita Tewas dalam Kebakaran Rumah di Kendari
Kompasia-na.com – Peristiwa kebakaran tragis menewaskan tiga anak balita di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kebakaran terjadi saat ibu anak-anak tersebut sedang meninggalkan rumah untuk membeli makanan bersama pasangannya.
Insiden ini berlangsung di Jalan Suprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, pada Selasa (6/5) sekitar pukul 14.21 WITA. Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian.
“Telah terjadi kebakaran rumah di wilayah Punggolaka. Dua armada kami kirimkan ke lokasi,” jelas Kasi Kerjasama dan Publikasi Damkar Kota Kendari, Martoyo Awaludin, kepada wartawan.
Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, empat balita yang merupakan saudara kandung terjebak di dalam rumah saat api melahap bangunan tersebut. Dua dari mereka, yakni ZK (1 tahun) dan NJ (2 tahun), dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Kedua jenazah telah dibawa ke rumah sakit,” ungkap Andry.
Tak lama setelah itu, balita lain berinisial NW (2 tahun) menyusul meninggal dunia akibat luka bakar parah. Ia sempat menjalani perawatan intensif di RS Hermina Kendari sebelum menghembuskan napas terakhir.
“NW mengalami luka bakar di antara 60 hingga 70 persen,” kata Andry menambahkan.
Sementara itu, balita tertua dari keempat bersaudara, SN (4 tahun), kini masih menjalani perawatan medis karena luka bakar yang dideritanya.
“SN, kakak dari ketiga korban meninggal, masih dirawat,” ujarnya.
Ibu Korban Tinggalkan Rumah Bersama Kekasih
Berdasarkan penyelidikan awal, diketahui bahwa keempat anak tersebut tinggal bersama ibu mereka, AD, yang telah berpisah dari suaminya. Saat kebakaran terjadi, AD sedang tidak berada di rumah karena pergi membeli makanan bersama kekasihnya, SK.
“AD adalah pacar ibunya anak-anak tersebut. Mereka keluar bersama untuk membelikan makanan,” jelas Andry.
Setelah membeli makanan dan sempat mampir untuk membeli bensin, keduanya kembali ke rumah dan mendapati rumah mereka sudah dilalap api.
“Saat pulang, SK dan AD melihat asap mengepul dari rumah. SK langsung masuk, namun plafon rumah sudah dalam kondisi terbakar,” tambahnya.
Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Namun, dari keterangan sejumlah saksi, diketahui bahwa meteran listrik rumah tersebut sering mengalami gangguan.
“Penyebab utama masih kami selidiki. Tapi saksi menyebut meteran listrik di rumah itu sering turun,” kata Andry.